Tintinologi

Monument Hergé - Georges Prosper Remi - Pengarang Tintin yang beralamat di Rue de Theux 58, 1040 Etterbeek, Belgium. Rue de Theux adalah kampung halaman Herge, dimana ia menghabiskan masa kecil dengan imajinasinya. Meski saya pernah 2 kali ke Belgia, dan pernah juga ke museum Tintin, saya belum pernah mengunjungi tempat monumen ini. Gambar: dari Google Street View dan Google Search Image

Koleksi hasil buruan selama saya tinggal di Jenewa sekitar tahun 2012-2016, kamus Inggris-Perancis Tintin berilustrasi terbitan Harrap´s. Belinya online, tapi ternyata yang jual tetangga 1 blok, jadi dia tinggal mengantar ke apartemen saya, tanpa mengirim via pos. Di bawah ini adalah koleksi lain hasil buruan di Swiss-Perancis, majalah Geovoyage yang mengupas mengupas beberapa tempat yang pernah dikunjungi Tintin.

Salah satu buku Tintinologi, hasil buruan di museum Tintin (Musée Hergé) di Belgia, tepatnya di kota Ottignies-Louvain-la-Neuve, sekitar tahun 2013. Betapa senangnya ketika petugas tiket nanya saya, "De quel pays etes-vous?" (Dari negara mana Anda berasal?) Dengan bangga saya jawab "L’Indonésie!". Petugas tersebut menimpali, "Memang ternyata cukup banyak penggemar Tintin di Indonesia".

 Koleksi dari Jenewa, Edisi khusus peringatan 70 tahun Tintin, Majalah Le Vif, September 2016

Beberapa koleksi saya dalam berbagai bahasa, edisi "Penerbangan 714". Sekarang sudah bertambah lagi jumlahnya tapi belum semuanya kefoto. Edisi ini spesial buat saya karena merupakan petualangan Tintin di Indonesia. Versi pertama yang saya miliki, Penerbangan 714, terbitan PT Indira. Pada sekitar tahun 2006 saya pernah bertemu seorang ibu-ibu, istri kolega saya, yang ternyata pernah bekerja di PT Indira. Waktu saya kecil, nama PT Indira seperti hanya hadir di alam mimpi karena saya belum berkesempatan untuk memiliki cukup uang untuk mewujudkan keinginan saya membeli komik-komik Tintin.  Tintin yang ada di pasaran Indonesia sekarang (tahun 2000-an) adalah terbitan PT Gramedia. Di bawah ini adalah koleksi seri Tintin Penerbangan 714 dalam bahasa Perancis, versi buku dan DVD. Buku saya dapat dari teman yang kebetulan sedang berkunjung ke Perancis tahun 2005, sementara DVD saya beli di sebuah toko CD di Stasiun Cornavin, Jenewa sekitar tahun 2015. Sebagaimana diketahui semua komi

Foto 2015, saya ambil di depan Stasiun Cornavin, Jenewa, dari sudut pandang seperti yang ada di komik Petualangan Tintin episode Penculikan Calculus (L'affaire Tournesol). Bentuknya sudah banyak berubah tapi masih nampak ada elemen yg dipertahankan aslinya.

Buku kajian mengenai pesawat Carrridas 160,  jet pribadi milik jutawan Laszlo Carreidas,    yang pernah singgah di Bandara Kemayoran dan menjelajah kepulauan Nusantara.  pesawat ini dikisahkan pernah hampir menyambar perahu nelayan Indonesia dalam komik Tintin Penerbangan 714. Dalam kisah itu sang nelayan marah-marah dan berteriak: ""Kurang adjar! Apa tidah bissa djaga saja poenja lajar! apa gilah!" ditulis asli seperti itu, di versi bahasa mana pun.   Di bawah ini adalah koleksi suvenir saya, miniatur pesawat tersebut.  

Hasil buruan souvenir Tintin di Belgia sekitar tahun 2017: Kartu game Tintin.

Pada tahun 2015 saya pernah mengikuti sebuah meeting di ruang 'Piccard', yang namanya diambil dari ilmuwan Swiss, Auguste Piccard.  Mungkin tidak banyak pengunjung ruangan yang terletak di hotel Eurotel Montreux, Swiss ini yang menyadari bahwa figur ilmuwan ini telah menginspirasi penciptaan karakter Prof. Calculus dalam seri komik Petualangan Tintin.  Sebagai tambahan info, nama ilmuwan ini dan saudara kembarnya, Jean Felix Piccard juga menginspirasi penamaan karakter dalam film Star Trek, Jean-Luc Picard.

Salju musim dingin 2015 menyelimuti miniatur roket Tintin. Sebenarnya tidak terlalu mini, karena bisa dipakai untuk prosotan anak-anak. Foto diambil di kompleks sekolah anak saya, Ecole Liotard, Genève, diambil oleh istri saya yang sebenarnya bukan penggemar Tintin. Sepertinya diambil karena lebih tertarik saljunya daripada bentuk roketnya.

Dua buku Tintinologi hasil buruan tahun 2017 di sebuah kios koran yang berada di kantor Komisi Eropa, Brussels. Kotak bawah adalah hasil motret dari salah satu pojok kota Brussels.

Pada tahun 2017 saya berkesempatan mengunjungi kantor KBRI Brussels dan melihat sendiri dua seri perangko edisi spesial Tintin Indonesia ini terpajang dengan figura di dinding kantor KBRI. Perangko Tintin terbitan kedua, sampai sekarang belum dapat barangnya meskipun pernah melihat langsung di dinding kantor KBRI Brussels tahun 2017.

Nous y voilà! Akhirnya sampai di tempatnya, rumah Profesor Alfredo Topolino di Nyon...yang saya kunjungi tahun 2013, seperti.masuk ke komikmya, Penculikan Calculus halaman 22. Dalam ceritanya di rumah itu Tintin dan Kapten Haddock dibom agen rahasia Borduria. Rumah itu tidak memiliki ada tanda apa pun yang terkait dengan Tintin, seperti rumah biasa tidak ada bedanya dengan tetangga kanan kirinya, padahal "bersejarah" bagi para Tintinophile.

Hotel Cornavin, tempat menginap Profesor Calculus, yang diawasi oleh agen rahasia Borduria... terletak di dekat stasiun Cornavin, Jenewa, foto sebelah kiri saya ambil sekitar tahun 2016 di Jenewa

 

  The NEW adventures ✶ of TINTIN - By Andy Santoso (tumblr.com) SUMBER. https://thenewadventuresoftintin.tumblr.com/post/177499343495/by-andy-santoso

Iseng menggambar sambil mendengarkan paparan presenter di sebuah seminar... tentunya tetap bergaya #ligneclaire

Salah satu gambar beraliran ligne-claire yang juga menjadi bagian kenangan masa kecil saya adalah ilustrasi di buku Bahasa Indonesia SD tentang dongeng nenek dan ikan gabus. Kalau tidak salah, gambar ini karya Drs Suyadi, alias Pak Raden dalam serial si Unyil. Gambar beliau dengan gaya serupa juga dipakai di buku-buku teks SD lainnya